Trafo 3 fasa biasanya memiliki paling sedikit 6 belitan – 3 primer dan 3 sekunder. Gulungan primer dan sekunder dapat dihubungkan dalam konfigurasi berbeda untuk memenuhi kebutuhan berbeda. Dalam penerapan umum, belitan biasanya dihubungkan dalam salah satu dari dua konfigurasi populer: Delta atau Wye.
KONEKSI DELTA
Pada sambungan delta terdapat tiga fasa dan tidak ada yang netral. Sambungan delta keluaran hanya dapat menyuplai beban 3 fasa. Tegangan saluran (VL) sama dengan tegangan suplai. Arus fasa (IAB = IBC = ICA) sama dengan Arus saluran (IA = IB = IC) dibagi √3 (1,73). Ketika sekunder transformator dihubungkan ke beban besar dan tidak seimbang, primer delta memberikan keseimbangan arus yang lebih baik untuk sumber daya masukan.
KONEKSI WYE
Dalam sambungan wye, ada 3 fase dan netral (N) – total empat kabel. Keluaran sambungan wye memungkinkan transformator mensuplai tegangan 3 fasa (fasa ke fasa), serta tegangan untuk beban satu fasa, yaitu tegangan antara fasa mana saja dan netral. Titik netral juga dapat dibumikan untuk memberikan keamanan tambahan bila diperlukan: VL-L = √3 x VL-N.
DELTA / WYE (H/Y)
D/y Keuntungan
Konfigurasi delta primer dan wye sekunder (D/y) menonjol karena kemampuannya menyalurkan beban seimbang tiga kabel ke utilitas pembangkit listrik, mengakomodasi berbagai aplikasi dengan lancar. Konfigurasi ini sering dipilih untuk memasok listrik ke sektor komersial, industri, dan perumahan dengan kepadatan tinggi.
Pengaturan ini mampu mensuplai beban 3 fasa dan satu fasa dan dapat menghasilkan keluaran netral yang umum ketika sumber kekurangan daya. Ini secara efektif menekan kebisingan (harmonik) dari saluran ke sisi sekunder.
D/y Kekurangan
Jika salah satu dari tiga kumparan rusak atau dinonaktifkan, hal ini dapat membahayakan fungsi seluruh grup, dan pergeseran fasa 30 derajat antara belitan primer dan sekunder dapat mengakibatkan riak yang lebih besar pada rangkaian DC.
Waktu posting: 20 Agustus-2024